Powered By Blogger

Rabu, 27 Oktober 2010

Bimtek Pengedalian Kebakaran Lahan dan Hutan Di Kecamatan Duampanua Kab. Pinrang


Nah para teman teman penyuluh dan mitra petani ada kabar nih, pada hari senin dan selasa yang lalu tepatnya pada tanggal 25  dan 26 bulan Oktober Tahun 2010 ini,  telah diadakan pelatihan bagi para petani yang tinggal di sekitar lokasi hutan, yang diselenggarakan oleh BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) dan Dinas Kehutanan Kabupaten Pinrang. Acara ini di buka oleh kepala  BP4K yang di wakili oleh KABID Perikanan dan Kehutan. Tempat pelaksanaan Bimtek ini bertempat di kantor desa Massewae. 

Para petani yang menjadi peserta dalam pelatihan ini adalah, petani yang bertempat tinggal di Desa Massawae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan. Selain itu juga, petani peserta  di dampingi oleh penyuluh pertanian yang bertugas di Kecamatan Duampanua. Adapun kegiatan yang di laksanakan selama dua hari pelatihan ini adalah pada hari pertama, diisi dengan pemberian pembekalan dan materi tentang kebakaran hutan oleh penyuluh kehutanan yang antara lain materinya adalah sebagai berikut
1. Akibat Kerusakan Lahan dan Hutan
2. Teknik Pemadaman Kebakaran Hutan
3. Hutan dan Manfaatnya Bagi Manusia

Kegiatan hari kedua  yaitu praktek lapangan, penanganan kebakaran hutan.  Kegiatan praktek penangangan kebakaran lahan dan hutan di bimbing, dan di kawal oleh para petugas polisi kehutanan dari DAOPS GOWA, sebelum memulai kegiatan, para peserta di beri pembekalan untuk mengenal, dan cara memakai peralatan yang akan di pakai untuk memadamkan api, oleh para instruktur DAOPS GOWA untuk lebih jelasnya lihat aja foto foto  kegiatan sebagai berikut:
                 Gambar 1    mobil ini yang di gunakan untuk memadamkan api di dalam hutan


                 Gambar 2. peralatan yang digunakan untuk memadamkan api di lahan dan hutan
                                     gambar 3. para penyuluh kehutanan dan instrukrur DAOPS GOWA

Gambar 4.Insrtrukstur DAOPS GOWA memberikan pengarahan dan petunjuk pemakaian alat para peserta

Kegiatan Bimtek Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Di Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, sangat di perlukan oleh para petani yang berdomisili dan memanfaatkan potensi hutan mengingat hutan merupakan aset bagi negara dan bangsa kita yang digunakan semaksimalnya untuk kemakmuran rakyat, oleh karena itu menjaga hutan merupakan suatu kewajiban kita bersama.            


 

Kamis, 21 Oktober 2010

Cara membuat Effective Microorganism Super

Komposisi:
- 3 kg bekatul (Dedak)
- 2 kg gula pasir
- 10 liter air matang dingin/isi ulang
- 1 liter EM4 (botol kuning)

Cara Pembuatan:
- Gula pasir di encerkan dgn air panas lalu dinginkan
- Semua bahan di masukan ke dalam tong yg bisa di tutup rapat (jika kurang rapat bisa di bantu dgn plastik)
- tutup rapat hingga 4 hari
- hari ke 5 di buka (di aduk rata)
- selanjut tutup biasa aja (jangan terlalu rapat)
- hari ke 10  buka tutupnya (di aduk seperti hari ke 5)
- tutup lagi tapi tdk rapat
- Hari ke 15 bisa di panen, ambil bagian yg bening saja (simpan dalam jerigen)
- sisakan 1-2 liter (Jangan di panen semua)
- Encerkan gula 2 kg dan campur dgn air isi ulang, masukan lagi ke adonan bekatul sisa panen
- Tutup rapat (ulangi seperti proses awal), bisa dipanen 4-5 kali

Cara Pemakaian:
- Siramkan hasil air panen dari ujung daun sampai akar
- Terapkan tiap 2 minggu sekali

Manfaat:
- Menyuburkan tanaman dan memperbesar akar alias bonggol

catatan :
untuk komposisi bisa juga di tambah 
- Nanas 1 buah
- Terasi ½ kg
klo bahan tersebut ngak ada yang ngak pa2, tapi klo ada harus di campur, karena bahan tersebut berfungsi  untuk makanan mikroorganisme bakteri juga mempercepat proses perkembang biakan mikrooerganisme tersebut.

Kamis, 07 Oktober 2010

Teknologi Pemeliharaan Bandeng

20/05/2008 - Kategori : Teknologi
Teknologi Pemeliharaan Bandeng
TEKNOLOGI PEMELIHARAAN BANDENG TAMBAK RAKYAT
Petunjuk teknis pemeliharaan bandeng di tambak rakyat ini telah diterapkan di Kampung Laut Kabupaten Cilacap dan pesisir
Kabupaten Purworejo yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Kegiatan budidaya ini dilakukan
untuk memanfaatkan kotoran ayam atau pupuk kandang lainnya untuk penumbuhan klekap sebagai pakan alami bandeng.
Adapun tahapan yang perlu dilaksanakan ialah :
a. Pembuatan Konstruksi Tambak
Pematang: harus kuat, tinggi 0,5 m di atas pasang air laut tertinggi, lebar atas sekitar 1 m dan tidak bocor.
Dasar tambak: rata, dan agak miring ke arah pintu air.
Pintu air: kuat dan tidak bocor, diutamakan petakan tambak yang memiliki pintu pemasukan dan pengeluaran air
terpisah.
Pembuatan caren keliling atau diagonal/menyilang dengan lebar 2-4 m, dan dalam 50-60 cm.
b. Persiapan Budidaya
1. Pengeringan tanah dasar tambak
Perbaikan pematang, saluran, dan pintu saluran keluar masuk tambak.
Pembasmian hama dan penyakit dengan pemberian Saponin 50 kg/ha, lalu pengapuran dengan dosis 500 kg/ha
untuk meningkatkan pH tanah, sekaligus berfungsi sebagai pengendalian hama dan penyakit.
Tanah dasar pelataran diolah dan diratakan, kemudian dikeringkan selama 14 hari (hingga tanah dasar retak-retak
sedalam 1 cm).
2. Pemupukan awal
Untuk mempercepat pertumbuhan pakan alami, yaitu kelekap, dilakukan pemupukan dengan kotoran ayam sekitar
1 ton/ha. Pupuk tersebut ditebarkan merata pada pelataran tambak.
Pemupukan dengan Urea 50 kg/ha dan SP-36 75 kg/ha pada pelataran tambak secara merata.
Pengairan tambak macak-macak (sekitar 5 cm), dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat pengairan tambak,
pintu tambak dipasang saringan berupa waring untuk mencegah masuknya predator dan kompetitor dan segera
ditutup sebelum air surut agar pupuk tidak hanyut ke luar tambak.
Penambahan air secara bertahap, hari ke-1 setinggi 10 cm, hari ke-2 setingggi 20 cm, hari ketiga 30 - 40 cm, dan
dibiarkan selama 1 minggu sampai kelekap tumbuh subur.
Selanjutnya air ditambah lagi hingga 40 - 50 cm dan tambak siap ditebari benih ikan bandeng.
3. Penebaran Benih Ikan
Benih yang ditebar ukuran "lincip" ( 5 cm)
Padat penebaran yang digunakan sekitar 10.000 ekor/ha.
Penebaran benih dilakukan pada saat suhu rendah
Untuk menjaga benih agar tidak stress, perlu perlakuan aklimatisasi terhadap kondisi suhu dan salinitas air
tambak. Tahapan pelaksanaannya :
(i) memasukkan kantong berisi benih ikan ke dalam tambak dan biarkan selama 10 - 15 menit, (ii)
membuka kantong plastik, dan memasukkan air tambak ke dalamnya sedikit-demi sedikit sampai suhu
dan salinitas air dalam kantong plastik sama dengan air tambak, (iii) melepaskan benih perlahan-lahan
ke tambak dengan cara mengangkat kantong bagian bawah.
4. Pemeliharaan
i. Pengelolaan air
Kedalaman air dipertahankan sekitar 30-40 cm di atas pelataran.
Penggantian air dilakukan secara gravitasi (pasang surut air laut).
ii. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan mulai dilakukan pada saat persediaan dan pertumbuhan kelekap berkurang
(sekitar 1 bulan setelah penebaran).
Pemupukan dilakukan dengan Urea sekitar 15 kg/ha dan SP-36 10 kg/ha (sekitar 10% dari pupuk
awal). Mula-mula air tambak disurutkan hingga sekitar 5 cm di pelataran, selanjutnya pupuk
ditebarkan merata di pelataran tambak. Dua hari kemudian air tambak ditambah hingga kedalaman
sekitar 40 - 50 cm.
iii. Pakan tambahan
Pakan tambahan diberikan pada saat menjelang panen untuk memacu laju pertumbuhan berat.
iv. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dini dilakukan bersamaan dengan persiapan tambak (pengeringan, pengapuran, dan
pemberian saponin). Selain itu pemasangan saringan pada pintu air tambak sangat berguna
mencegah masuknya predator atau penyaing ikan bandeng ke dalam tambak.
Pengendalian selanjutannya dilakukan dengan monitoring terhadap gangguan ular, kepiting, dan
jenis ikan lain sebagai penyaing.
5. Panen
Lama pemeliharaan sekitar 4-5 bulan.
Tujuan pemeliharaan untuk mendapatkan ikan bandeng konsumsi (4-5 ekor/kg).
Panen dilakukan dengan menggunakan alat jaring/waring.