Powered By Blogger

Sabtu, 18 Desember 2010

Pengertian Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan dalam arti umum merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar dengan terwujudnya perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai dengan pola atau rencananya. Penyuluhan dengan demikian merupakan suatu sistem pendidikan yang bersifat non formal atau suatu sistem pendidikan diluar sistem persekolahan yang biasa, dimana orang ditunjukkan cara-cara mencapai sesuatu dengan memuaskan sambil orang itu tetap mengerjakannya sendiri, jadi belajar dengan mengerjakan sendiri (Kartasapoetra, 1991).

Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluhan dan sasarannya berdasarkan hubungan penyuluhan kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Komunikasi langsung, baik melalui percakapan tatap muka atau lewat media tertentu (telepon, faksimili) yang memungkinkan penyuluhan dapat berkomunikasi secara langsung (memperoleh respons) dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
b. Komunikasi tak langsung, baik lewat perantara orang lain, lewat surat atau media yang lain yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat (Mardikanto, 1994).

Berbagai pengamatan menunjukkan bahwa penyuluhan baik Penyuluhan Pertanian Spesialis (PPS) maupun Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) belum mendapatkan informasi hasil penelitian yang mereka perlukan secara kesinambungan. PPS yang sebagian dari tugasnya diharuskan untuk melatih PPL secara teratur merasakan kurangnya informasi hasil penelitian untuk mendukung kegiatan itu yang akhirnya berlanjut kepada kurang efektifnya latihan dan kunjungan PPL ke petani. Penelitian sering pula dinilai kurang efektif karena tidak langsung berkaitan dengan masalah lapangan yang dihadapi oleh petani dan penyuluh. Peneliti kurang menerima umpan balik yang mereka perlukan untuk menyusun program penelitian, kondisi ini secara jelas memperlihatkan belum memadainya keterkaitan antara penelitian dan penyuluhan (Anonim, 1992).

Didalam kenyataannya, kualifikasi penyuluhan tidak cukup hanya dengan memenuhi persyaratan keterampilan sikap dan pengetahuan saja, tetapi keadaan atau latar belakang sosial budaya, bahasa, agama, kebiasaan-kebiasaan. Seringkali justru lebih banyak menentukan keberhasilan penyuluhan yang dilakukan. Karena itu penyuluhan yang baik, sejauh mungkin harus memiliki latar belakang sosial budaya yang sesuai dengan keadaan seorang penyuluh akan bertugas di wilayah kerja yang memiliki kesenjangan sosial budaya yang telah dimilikinya (Mardikanto, 1994).
Ragam materi yang perlu disiapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan mencakup :
1. Kebijakan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian (baik dari tingkat pusat maupun sampai di tingkat lokalitis), seperti pola kebijakan umum pembangunan pertanian, kebijakan harga dasar atau penyaluran kredit.
2. Hasil-hasil penelitian atau pengujian dan rekomendasi teknis yang dikeluarkan untuk instansi yang berwenang.
3. Pengalaman petani yang telah berhasil.
4. Informasi pasar seperti harga barang, penawaran dan permintaan
(Mardikanto, 1994).
Dalam bahasa Belanda digunakan kata “voorlichting“ yang berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya. Istilah ini digunakan pada masa kolonial bagi negara-negara jajahan Belanda, walaupun sebenarnya penyuluhan diperlukan oleh kedua pihak. Indonesia misalnya, mengikuti cara Belanda menggunakan kata penyuluhan, sedangkan Malaysia yang dipengaruhi bahasa Inggris menggunakan kata perkembangan. Bahasa Inggris dan Jerman masing-masing mengistilahkan sebagai pemberian saran atau beratung yang berarti seorang pakar dapat memberikan petunjuk kepada seseorang tersebut yang berhak untuk menentukan pilihannya (Van den Ban dan Hawkins, 1999).

Kegiatan penyuluhan sebenarnya bukanlah sekedar penyampaian informasi dan menerangkan segala sesuatu yang perlu kita terangkan kepada masyarakat, akan tetapi penyuluhan bertujuan agar masyarakat benar-benar memahami, menghayati dan atas kesadarannya sendiri mau menerima, menerapkan dan melaksanakan sesuatu yang terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan pribadi, keluarga, dan masyarakatnya serta kemajuan bangsa dan negara. Dapat dikatakan, penyuluhan bukanlah kegiatan pengubahan perilaku melalui pemaksaan atau ancaman-ancaman, tetapi penyuluhan adalah upaya pengubahan perilaku melalui proses pendidikan, sehingga kegiatan penyuluhan sungguh tidak gampang, tetapi memerlukan ketekunan, kesabaran, menuntut banyak waktu, tenaga, biaya dan merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan (Anonim, 1991).
Pada unit yang paling kecil di daerah pedesaan, pendekatan berdasarkan kelembagaan dalam proses adopsi inovasi adalah melalui lembaga yang disebut dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Di BPP ini ada sejumlah penyuluh pertanian, mereka merencanakan dan membuat programa penyuluhan, kemudian dituangkan dalam praktek, misalnya melalui Demonstrasi Plot (Demoplot), Demonstrasi Farm (Demfarm), Demonstrasi Area (Demarea), atau melalui cara lain. Selanjutnya oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pembantu-pembantunya ditingkat desa, yaitu para kelompok tani, maka informasi tersebut diteruskan kepara petani, apakah melalui cara kunjungan, rapat atau lainnya (Soekartawi, 1992).
Dalam prakteknya penempatan penyuluh dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Penyuluh lapangan yaitu seorang penyuluh ditempatkan di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).
2. Penyuluh tingkat kecamatan yang ditempatkan di Balai Penyluhan Pertanian (BPP).
3. Penyuluh tingkat kabupaten yang ditempatkan di Dinas Lingkup Pertanian Dati II.
4. Penyuluh tingkat provinsi yang ditempatkan di Dinas Lingkup Pertanian Dati I maupun Balai Informasi Pertanian.
5. Penyuluh tingkat nasional yang ditempatkan di Badan Pengendalian Bimas
(Suhardiyono, 1992).
Salah satu unsur utama yang menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat adalah lemahnya komunikasi antara penyuluh dengan masyarakatnya, karena kurang adanya kontak pribadi yang disebabkan oleh :
1. Bentuk komunikasi yang paling efektif adalah tatap muka.
2. Kebutuhan serta kemampuan masyarakat bawah umumnya bersifat situasional dan bersifat individual (orang per orang).
3. Semua kegiatan dan bantuan, cenderung diawasi oleh pemerintah atau penyedia sumber dana yang sering membatasi ruang gerak dan kelincahan penyuluh
(Mardikanto, 1991).
Sistem penyuluhan akan sangat tidak efektif bila terdapat kekurangan-kekurangan teknis seperti kurangnya informasi, dan teknologi yang memadai yang bisa disampaikan ke petani. Selain itu adanya kekurangan staf dan model penyuluhan menyangkut penyebaran informasi dan teknik penyampaian adalah contoh dari faktor penghambat kelancaran penyuluhan (Bayer et al, 1999).
Pustaka (source/References) :
Anonim. 1992. 5 Tahun Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Gaya Teknik Offset. Bogor.
Anonim. 1991. Seminar dan Lokakarya Penyuluhan Pertanian. LP3M. Sukoharjo.
Bayer, et al. 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius. Bandung.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Mardikanto, Totok. 1994. Persiapan dan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Mardikanto, Totok. 1994. Dasar-dasar Teori Penyuluhan Pertanian. UNS Press. Surakarta.
Mardikanto, Totok. 1994. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.
Mardikanto, Totok. 1991. Komunikasi Pembangunan. UNS Press. Surakarta.
Soekartawi. 1992. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta.
Soehardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga. Jakarta.
Van den Ban, A.W dan Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.

Minggu, 12 Desember 2010

Teknik Pembuatan Puding Rumput Laut

Cara membuat puding rumput laut yaitu dengan merendam rumput laut kering yang telah dipotong-potong. Kemudian direbus dengan susu, gula, air, vanila dan pasta sampai mendidih kemudian tuangkan dalam cetakan.
Alat-alat yang dibutuhkan antara lain :
  • Kompor
  • Panci
  • Pisau
  • Loyang
Bahan-bahan yang digunakan
  • Rumput laut 50 g
  • Air
  • Gula pasir 200 g
  • Susu kentai manis 1 kaleng
  • Garam
  • Essence 1 g
  • Pewarna 1 g
Cara pembuatan puding rumput laut :
  • Rumput laut kering dipotong-potong lalu dicuci sampai bersih dan kemudian direndam selama 1 malam
  • Rumput laut yang telah direndam kemudian direbus dalam air dan susu dengan perbandingan minimal 250 ml susu untuk 1 kg rumput laut
  • Ditambahkan sedikit gula, essence, garam, dan pewama
  • Setelah mendidih, segera di angkat dan dituangkan kedalam loyang cetakan
  • Didinginkan di dalam lemari es.
  • Selanjutnya siap untuk dikonsumsi
 
 

Selasa, 02 November 2010

Pengelolaan Cupang Aduan

nah para pecandu cupang adu ada masukan nih buat kalian...!
untuk melatih cupang aduan supaya kuat, ganas dan sangar serta ditakuti oleh cupang aduan lain, maka cupang harus dilatih supaya kuat dan mentalnya ngak down pada saat diadu, klo mau tau cara ngelatihnya coba perhatikan hal berikut ini:
  • Cupang aduan sebelum bertarung juga perlu di latih. untuk mempermatang mental biasanya para pemain melatih cupang aduannya dengan cara meletakkan cupang pada wadah yang berisi air sangat sedikit sehingga ikan berusaha untuk melompat atau untuk mempertahankan hidup. kegiatan itu dilakukan tidak perlu terlalu sering. Cukup 1-2 kali saja seminggu sebelum pertarungan. Jika terlalu sering juga kurang baik, karena akan menyebabkan menurunnya kondisi kesehatan ikan.
  • Untuk Melatih Kekuatan pukulan cupang aduan biasanya para pemain setiap pagi dan sore meletakkan cupangnya pada wadah yang bulat,seperti ember,baskom,atau wadah-wadah yang lainnya. setelah cupang aduan diletakkan, mulailah memutar air di sekeliling wadah sampai terbentuk sebuah pusaran. kalau ikan bisa melawan arus, ikan itu sudah cukup memiliki kekuatan untuk memukul lawannya dengan keras, tapi kegiatan itu harus tetap dilakukan agar ikan semakin kuat pukulannya. tapi kegiatan itu harus dihentikan ketika 2 hari menjelang pertarungan. kegunaan dari memutar air adalah untuk melatih otot ekor supaya kuat untuk mengibas, sehingga dorongan tubuh sangat kuat.
  •  Biasanya klo cupang selesai fighting, dikasi obat u/ikan yg ada antijamurnya, krn sisik yg terkelupas, sirip koyak rawan terserang jamur.Untuk lebih jelasnya bisa kmu baca pada kemasan obatny
nah gimana triknya oke kan...selamat mencoba!

Rabu, 27 Oktober 2010

Bimtek Pengedalian Kebakaran Lahan dan Hutan Di Kecamatan Duampanua Kab. Pinrang


Nah para teman teman penyuluh dan mitra petani ada kabar nih, pada hari senin dan selasa yang lalu tepatnya pada tanggal 25  dan 26 bulan Oktober Tahun 2010 ini,  telah diadakan pelatihan bagi para petani yang tinggal di sekitar lokasi hutan, yang diselenggarakan oleh BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) dan Dinas Kehutanan Kabupaten Pinrang. Acara ini di buka oleh kepala  BP4K yang di wakili oleh KABID Perikanan dan Kehutan. Tempat pelaksanaan Bimtek ini bertempat di kantor desa Massewae. 

Para petani yang menjadi peserta dalam pelatihan ini adalah, petani yang bertempat tinggal di Desa Massawae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan. Selain itu juga, petani peserta  di dampingi oleh penyuluh pertanian yang bertugas di Kecamatan Duampanua. Adapun kegiatan yang di laksanakan selama dua hari pelatihan ini adalah pada hari pertama, diisi dengan pemberian pembekalan dan materi tentang kebakaran hutan oleh penyuluh kehutanan yang antara lain materinya adalah sebagai berikut
1. Akibat Kerusakan Lahan dan Hutan
2. Teknik Pemadaman Kebakaran Hutan
3. Hutan dan Manfaatnya Bagi Manusia

Kegiatan hari kedua  yaitu praktek lapangan, penanganan kebakaran hutan.  Kegiatan praktek penangangan kebakaran lahan dan hutan di bimbing, dan di kawal oleh para petugas polisi kehutanan dari DAOPS GOWA, sebelum memulai kegiatan, para peserta di beri pembekalan untuk mengenal, dan cara memakai peralatan yang akan di pakai untuk memadamkan api, oleh para instruktur DAOPS GOWA untuk lebih jelasnya lihat aja foto foto  kegiatan sebagai berikut:
                 Gambar 1    mobil ini yang di gunakan untuk memadamkan api di dalam hutan


                 Gambar 2. peralatan yang digunakan untuk memadamkan api di lahan dan hutan
                                     gambar 3. para penyuluh kehutanan dan instrukrur DAOPS GOWA

Gambar 4.Insrtrukstur DAOPS GOWA memberikan pengarahan dan petunjuk pemakaian alat para peserta

Kegiatan Bimtek Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Di Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, sangat di perlukan oleh para petani yang berdomisili dan memanfaatkan potensi hutan mengingat hutan merupakan aset bagi negara dan bangsa kita yang digunakan semaksimalnya untuk kemakmuran rakyat, oleh karena itu menjaga hutan merupakan suatu kewajiban kita bersama.            


 

Kamis, 21 Oktober 2010

Cara membuat Effective Microorganism Super

Komposisi:
- 3 kg bekatul (Dedak)
- 2 kg gula pasir
- 10 liter air matang dingin/isi ulang
- 1 liter EM4 (botol kuning)

Cara Pembuatan:
- Gula pasir di encerkan dgn air panas lalu dinginkan
- Semua bahan di masukan ke dalam tong yg bisa di tutup rapat (jika kurang rapat bisa di bantu dgn plastik)
- tutup rapat hingga 4 hari
- hari ke 5 di buka (di aduk rata)
- selanjut tutup biasa aja (jangan terlalu rapat)
- hari ke 10  buka tutupnya (di aduk seperti hari ke 5)
- tutup lagi tapi tdk rapat
- Hari ke 15 bisa di panen, ambil bagian yg bening saja (simpan dalam jerigen)
- sisakan 1-2 liter (Jangan di panen semua)
- Encerkan gula 2 kg dan campur dgn air isi ulang, masukan lagi ke adonan bekatul sisa panen
- Tutup rapat (ulangi seperti proses awal), bisa dipanen 4-5 kali

Cara Pemakaian:
- Siramkan hasil air panen dari ujung daun sampai akar
- Terapkan tiap 2 minggu sekali

Manfaat:
- Menyuburkan tanaman dan memperbesar akar alias bonggol

catatan :
untuk komposisi bisa juga di tambah 
- Nanas 1 buah
- Terasi ½ kg
klo bahan tersebut ngak ada yang ngak pa2, tapi klo ada harus di campur, karena bahan tersebut berfungsi  untuk makanan mikroorganisme bakteri juga mempercepat proses perkembang biakan mikrooerganisme tersebut.

Kamis, 07 Oktober 2010

Teknologi Pemeliharaan Bandeng

20/05/2008 - Kategori : Teknologi
Teknologi Pemeliharaan Bandeng
TEKNOLOGI PEMELIHARAAN BANDENG TAMBAK RAKYAT
Petunjuk teknis pemeliharaan bandeng di tambak rakyat ini telah diterapkan di Kampung Laut Kabupaten Cilacap dan pesisir
Kabupaten Purworejo yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Kegiatan budidaya ini dilakukan
untuk memanfaatkan kotoran ayam atau pupuk kandang lainnya untuk penumbuhan klekap sebagai pakan alami bandeng.
Adapun tahapan yang perlu dilaksanakan ialah :
a. Pembuatan Konstruksi Tambak
Pematang: harus kuat, tinggi 0,5 m di atas pasang air laut tertinggi, lebar atas sekitar 1 m dan tidak bocor.
Dasar tambak: rata, dan agak miring ke arah pintu air.
Pintu air: kuat dan tidak bocor, diutamakan petakan tambak yang memiliki pintu pemasukan dan pengeluaran air
terpisah.
Pembuatan caren keliling atau diagonal/menyilang dengan lebar 2-4 m, dan dalam 50-60 cm.
b. Persiapan Budidaya
1. Pengeringan tanah dasar tambak
Perbaikan pematang, saluran, dan pintu saluran keluar masuk tambak.
Pembasmian hama dan penyakit dengan pemberian Saponin 50 kg/ha, lalu pengapuran dengan dosis 500 kg/ha
untuk meningkatkan pH tanah, sekaligus berfungsi sebagai pengendalian hama dan penyakit.
Tanah dasar pelataran diolah dan diratakan, kemudian dikeringkan selama 14 hari (hingga tanah dasar retak-retak
sedalam 1 cm).
2. Pemupukan awal
Untuk mempercepat pertumbuhan pakan alami, yaitu kelekap, dilakukan pemupukan dengan kotoran ayam sekitar
1 ton/ha. Pupuk tersebut ditebarkan merata pada pelataran tambak.
Pemupukan dengan Urea 50 kg/ha dan SP-36 75 kg/ha pada pelataran tambak secara merata.
Pengairan tambak macak-macak (sekitar 5 cm), dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat pengairan tambak,
pintu tambak dipasang saringan berupa waring untuk mencegah masuknya predator dan kompetitor dan segera
ditutup sebelum air surut agar pupuk tidak hanyut ke luar tambak.
Penambahan air secara bertahap, hari ke-1 setinggi 10 cm, hari ke-2 setingggi 20 cm, hari ketiga 30 - 40 cm, dan
dibiarkan selama 1 minggu sampai kelekap tumbuh subur.
Selanjutnya air ditambah lagi hingga 40 - 50 cm dan tambak siap ditebari benih ikan bandeng.
3. Penebaran Benih Ikan
Benih yang ditebar ukuran "lincip" ( 5 cm)
Padat penebaran yang digunakan sekitar 10.000 ekor/ha.
Penebaran benih dilakukan pada saat suhu rendah
Untuk menjaga benih agar tidak stress, perlu perlakuan aklimatisasi terhadap kondisi suhu dan salinitas air
tambak. Tahapan pelaksanaannya :
(i) memasukkan kantong berisi benih ikan ke dalam tambak dan biarkan selama 10 - 15 menit, (ii)
membuka kantong plastik, dan memasukkan air tambak ke dalamnya sedikit-demi sedikit sampai suhu
dan salinitas air dalam kantong plastik sama dengan air tambak, (iii) melepaskan benih perlahan-lahan
ke tambak dengan cara mengangkat kantong bagian bawah.
4. Pemeliharaan
i. Pengelolaan air
Kedalaman air dipertahankan sekitar 30-40 cm di atas pelataran.
Penggantian air dilakukan secara gravitasi (pasang surut air laut).
ii. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan mulai dilakukan pada saat persediaan dan pertumbuhan kelekap berkurang
(sekitar 1 bulan setelah penebaran).
Pemupukan dilakukan dengan Urea sekitar 15 kg/ha dan SP-36 10 kg/ha (sekitar 10% dari pupuk
awal). Mula-mula air tambak disurutkan hingga sekitar 5 cm di pelataran, selanjutnya pupuk
ditebarkan merata di pelataran tambak. Dua hari kemudian air tambak ditambah hingga kedalaman
sekitar 40 - 50 cm.
iii. Pakan tambahan
Pakan tambahan diberikan pada saat menjelang panen untuk memacu laju pertumbuhan berat.
iv. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dini dilakukan bersamaan dengan persiapan tambak (pengeringan, pengapuran, dan
pemberian saponin). Selain itu pemasangan saringan pada pintu air tambak sangat berguna
mencegah masuknya predator atau penyaing ikan bandeng ke dalam tambak.
Pengendalian selanjutannya dilakukan dengan monitoring terhadap gangguan ular, kepiting, dan
jenis ikan lain sebagai penyaing.
5. Panen
Lama pemeliharaan sekitar 4-5 bulan.
Tujuan pemeliharaan untuk mendapatkan ikan bandeng konsumsi (4-5 ekor/kg).
Panen dilakukan dengan menggunakan alat jaring/waring.

Kamis, 30 September 2010

BUDIDAYA IKAN DOKTER (GARRA RUFA)


30sept2010
Ikan Garra Rufa bisa hidup di daerah mana saja, asalkan tempatnya cocok, yakni di air tawar pada suhu 29-30 derajad Celcius (bisa bertahan hingga 40 derajad C), stabilisasi sirkulasi dan pH air 6-8. Semakin tinggi suhu air, maka ikan akan cepat lapar. Yang terpenting adalah menjaga kebersihan air, maka ikan akan terawat dengan sendirinya hingga berumur panjang.
Biasanya kolam yang digunakan untuk pembudidayaan berupa kolam ukuran 1,2 m x 1,6m x kedalaman 55 cm. Satu kolam berisi bibit ikan umur 3-4 bulan dengan jumlah 15-20 ekor ikan. Air tawar kolam yang digunakan untuk mengisi kolam menggunakan air mentah yang sebelumnya di filtrasi di tabung filter. Setelah itu siap digunakan untuk membesarkan bibit ikan.
Pemeliharaan.Perawatan sehari-harinya berupa pemberian pakan dan pembersihan air kolam dengan filter. Pakan yang dipakai harus pallet khusus ikan Garra Rufa dengan kadar protein di atas 40% agar ikan tidak cepat lapar. Jadi hanya diberi pakan sebanyak 2 x dalam 1hari (pagi dan sore). Dalam sebulan untuk 5000 ekor ikan dibutuhkan pallet sebanyak 3kg. Selain cacing beku 3kg karena biasanya diselingi pemakaiannya dengan pellet.Pembersihan kolam dilakukan dengan cara menggunakan filter. Kolam bisa kotor dari bekas pangan dan kotoran ikan sendiri, maka filter yang digunakan harus bagus. Ikan Garra Rufa siap dijual setealh berumur 40 hari atau ukuran sekitar 3-5 cm, sedangkan ikan yang siap dikembangbiakkan berumur 1 tahun ke atas dengan ciri-ciri ikan betina perutnya membesar dan ikan jantan mengeluarkan sperma saat perutnya dipencet.
Perkembangbiakkan. Dilakukan dengan cara suntik ovaprim agar proses perkawinanya lebih cepat sekitar beberapa jam dibandingkan yang alami harus sekitar 1-2 hari. Satu kolam unukt perkembangbiakkan berisi 1 betina, 1 jantan degan jumlah 10 ekor atau 5 pasang indukan.Setelah perkawinan ikan betina akan bertelur. Proses penetasan telur 1 hari dan satu indukan betina bertelur 400 buah, yang menjadi benih 300 atau resiko kematian benih sekitar 10%.Benih ikan lalu dipasarkan menjadi bibit yang siap dipelihara. Biasanya benih lebih suka makan cacing beku yang bisa dibeli di toko ikan hias.Sedangkan indukna jantan dan betina dikawinkan lagi setelah 1 bulan.

TEKNIK PENYARINGAN PENJERNIH AIR


  1. PENDAHULUAN
    Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
    Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
  2. URAIAN SINGKAT
    Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring.
  3. BAHAN
    1. 10 (sepuluh) kg arang
    2. 10 (sepuluh) kg ijuk
    3. pasir beton halus
    4. batu kerikil
    5. 2 (dua) buah kran 1 inci
    6. batu dengan garis tengah 2-3 cm
  4. PERALATAN
    1. 1 (satu) buah bak penampungan
    2. 1 (satu) buah drum bekas
  5. PEMBUATAN
    1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan.
    2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar).
  6. PENGGUNAAN
    1. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran.
    2. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air.
    3. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil.
  7. PEMELIHARAAN
    1. Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering
    2. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering.
    3. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering.
    4. Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur.
  8. KEUNTUNGAN
    1. Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur.
    2. Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil.
  9. KERUGIAN
    1. Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan.
    2. Bahan penyaring harus sering diganti.
    3. Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum
  10. DAFTAR PUSTAKA
    Water Purification. Joint Program Development Centre, Institute of Technology Bandung and Indonesia Voluntary Workers Agency (BUTSI) of the Department of Manpower Trasmigration and Cooperatives, 1977.
  11. INFORMASI LEBIH LANJUT
    1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No. 1 – Bandung 40134 - INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052, 250 4826, 250 4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050
    2. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI; Sasana Widya Sarwono, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12710, INDONESIA.
Sumber : Buku Panduan Air dan Sanitasi, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Jakarta, 1991.

Sabtu, 25 September 2010

penerimaan taruna sekolah tinggi perikanan

PENGUMUMAN PENERIMAAN TARUNA BARU PROGRAM DIPLOMA IV
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2010
Nomor : 001/PENTARU/PENG/IV/2010k

Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta memanggil putra-putri terbaik Indonesia untuk dididik sebagai Taruna Program Diploma IV menjadi ahli kelautan dan perikanan. Biaya selama pendidikan (asrama, konsumsi, perkuliahan/praktikum, dll) sebagian besar ditanggung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pilihan Program Studi terdiri atas : Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Program Studi Permesinan Perikanan (MP), Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Program Studi Teknologi Akuakultur (TAK), Program Studi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS) dan Program Studi Penyuluhan Perikanan (PP).
PERSYARATAN PESERTA
Calon dari Umum
  • Berijazah SMA/MAN (IPA/IPS), SUPM dan SMK (Bidang/Program Studi Perikanan, Kelautan, Maritim, Pelayaran, Mesin Otomotif, Listrik, Industri)
  • Umur tidak lebih 22 tahun pada tanggal 31 Agustus 2010
  • Belum pernah menikah.
  • Tinggi badan minimum 160 cm (Putra) dan 150 cm (Putri), dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
  • Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental serta tidak buta warna.
  • Berkelakuan baik.
Calon dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  • Berijazah SMA/MAN (IPA/IPS), SUPM dan SMK (Bidang/Program Studi Perikanan, Kelautan, Maritim, Pelayaran, Mesin Otomotif, Listrik, Industri)
  • Umur tidak lebih 30 tahun pada tanggal 31 Agustus 2010
  • Tinggi badan minimum 160 cm (Putra) dan 150 cm (Putri), dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
  • Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, tidak buta warna serta tidak hamil selama pendidikan.
  • Masa kerja sebagai PNS minimum 2 tahun.
  • Mendapat ijin dari pimpinan instansi/unit kerja.
  • Nilai Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3) tahun terakhir rata-rata dalam kriteria baik.
Catatan:
  • Program Studi TPI dan MP pesertanya khusus putra dan tidak berkaca mata/lensa kontak
  • Program studi pilihan bagi calon dari SUPM dan SMK disesuaikan dengan program keahliannya.
PROSEDUR PENDAFTARAN
Pendaftaran dilakukan secara langsung dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan :
  • 1 lembar copy Ijazah/STTB/Surat Tanda Lulus yang disahkan oleh Kepala Sekolah;
  • 2 lembar pas photo terbaru ukuran 4 x 6 cm (berwarna);
  • 1 lembar copy Surat Keterangan Catatan Kepolisian dengan menunjukkan aslinya;
  • 1 lembar copy Surat Keterangan Belum Menikah dari Kepala Desa/Lurah dengan menunjukkan aslinya (calon dari umum);
  • 1 lembar copy Kartu Keluarga;
  • Surat ijin belajar dari pimpinan instansi/unit kerja, copy DP3 terakhir dan copy SK Kepegawaian terakhir (calon dari PNS)
  • Uang Pendaftaran Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) ditransfer ke Rekening Bendahara Penerimaan STP (Nomor Rekening 0147374582), Bank BNI 46 Cabang Fatmawati Jakarta.
WAKTU PENDAFTARAN
Waktu pendaftaran tanggal 26 April s/d 12 Juni 2010 untuk wilayah Jakarta dan 26 April s/d 7 Juni 2010 untuk yang mendaftar di Rayon/Daerah.
TEMPAT PENDAFTARAN
  1. Jakarta: Kampus Sekolah Tinggi Perikanan, Jl. AUP Pasar Minggu RT 001/09 Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
  2. Nangroe Aceh Darussalam: Biro Keistimewaan Aceh, Jl. T. Nyak Arief No.219, Banda Aceh.
  3. Batubara: SMK Negeri 1 Talawi, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 73 Mesjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara 21254.
  4. Asahan: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Asahan, Jl. Prof. H.M. Yamin, SH No. 6 Kisaran 21224 Sumatera Utara
  5. Padang Lawas Utara: Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara, Jl. Sipirok Gunungtua.
  6. Tapanuli Selatan: Kantor Informatika dan Pengelolaan Data Elektronik, Jl. Willem Iskandar No. 4 Padangsidimpuan 22715
  7. Tapanuli Tengah: Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, Jl. DR. F. Lumbantobing No.18 Pandan 22611, Sumatera Utara.
  8. Jambi: Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jambi, Jl. Jenderal A. Yani No.1, Jambi.
  9. Kepahiang: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang, Komplek Perkantoran Kabupaten Kepahiang, Jl. Raya Kepahiang Curug, Kepahiang
  10. Belitung Timur: Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Jl. Raya Gantung, Dusun Mengerawan, Desa Padang Manggar, Belitung Timur
  11. Batam: Pemerintah Kota Batam Sekretariat Daerah, Jl. Engku Putri No.1, Batam.
  12. Bengkalis: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis, Jl. Pertanian No.4 Bengkalis. Riau.
  13. Pontianak: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir 16, Pontianak.
  14. Mataram: Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jl. Udayana Nomor 3, Mataram
  15. Ngada : Pemerintah Kabupaten Ngada, Jl. Soekarno Hatta No. 1, Bajawa, Ngada.
  16. Kendari: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara, Jl. Balai Kota 4, Kendari.
  17. Bau-Bau: Sekreariat Daerah Kota Bau Bau, d/a. Komplek Kantor Walikota Palagimata, Bau-Bau.
  18. Selayar: Pemerintah Kabupaten Selayar, Jl. Ahmad Yani No. 1, Benteng, Selayar.
  19. Konawe: Pemerintah Kabupaten Konawe, Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Konawe, Jl. Inolobunggaduwe, Kec. Unaaha, Kabupaten Konawe.
  20. Wakatobi: Kantor BAPPEDA Kabupaten Wakatobi, Jl. Motika Komplek Perkantoran Mandati Wangi-wangi
  21. Palu: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah, Jl. Undata No. 7 Palu 94111
  22. Gorontalo: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Jl. M. Husni Thamrin No. 170 Gorontalo 96115
  23. Boalemo: Kantor BAPPEDA Kabupaten Boalemo Jl. Merdeka Alun-alun, Tilamuta, Kabupaten Boalemo
  24. Morowali: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Morowali d/a Komplek Perkantoran Pemda Morowali, Jl. Trans Sulawesi Dibungku.
  25. Jayapura: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua, Jl. Sulawesi 6-8 Dok VII, Jayapura.
  26. Waropen: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Waropen, Jl. Inpres, Waropen
  27. Agats: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Asmat, Jl. Frans Kaisiepo Agats No.7 Kota Agats Kode Pos 99677, Papua.
  28. Manokwari: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Manokwari, Jl. Percetakan Negara, Manokwari.
UJIAN SELEKSI
  • Rayon Daerah dilaksanakan tanggal 8 - 12 Juni 2010, di masing-masing tempat pendaftaran.
  • Rayon Pusat dilaksanakan tanggal 15 - 30 Juni 2010 di Kampus Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Selama ujian seleksi tidak disediakan pemondokan dan semua persyaratan yang telah diserahkan menjadi milik panitia.
Setiap peserta yang diterima akan memperoleh subsidi biaya pendidikan, biaya akomodasi dan konsumsi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta berkewajiban untuk:
  • Tinggal di asrama selama masa pendidikan;
  • Mematuhi peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Perikanan;
  • Menyediakan perlengkapan pribadi sesuai ketentuan;
  • Mengembalikan biaya pendidikan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri.

Jakarta,  01 April 2010
Panitia Pelaksana Penerimaan Taruna Baru
x
Ketua
Sekretaris



Ir. Hj. Effi Athfiyani Thaib, M.Si Arpan Nasri Siregar, S.Pi
NIP. 19561104 198403 2 001
NIP. 19681030 199303 1 002




Mengetahui,

Ketua Sekolah Tinggi Perikanan




Dr. Aef Permadi, S.Pi, M.Si

NIP. 19610301 198603 1 004
x
Catatan :
1. Naskah asli pengumuman ini dapat diunduh di link berikut ini : Pengumuman Seleksi Penerimaan Taruna Baru STP-Jakarta Tahun 2010 (837 Kb)
2. Perubahan Jadwal Pendaftaran Dan Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Taruna Baru dapat dilihat  disini
2. Formulir dan Buku Panduan Pendaftaran untuk Rayon Jakarta, dapat diperoleh juga di :
  • Serang : BAPPL - STP, Jl. STP Raya  Karangantu Kecamatan Kasemen, Serang-Banten 42191Telefax (0254) 202094, e-mail bapplstp@dkp.go.idAlamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
  • Bogor : STP Jurusan Penyuluhan Perikanan, Jl. Cikaret No.2 Kotak Pos 155 Bogor, Telepon (0251) 8485231, Fax (0251) 8485169, e-mail jurluhkan@dkp.go.idAlamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
3. Pertanyaan mengenai penerimaan Taruna STP dapat ditujukan ke Panitia Pelaksana Penerimaan Taruna Baru dengan alamat e-Mail : papentarustp@dkp.go.id

Selasa, 21 September 2010

budidaya Infusoria

Sebagi hobi, memelihara ikan cupang memang mengasikan, Untuk menunjang hobi tersebut ada baiknya agar mengetahui cara cara mendapatkan pakan bagi ikan kesayangan terutama anakan yang baru menetas...
Pakan yang baik untuk anakan ikan/burayak menurut berbagai sumber adalah infusuria
berikut adalah cara mengembangbiakan Infusuria.


sediakan wadah ukuran min. 100cm X 80 cm. masukkan pasir dgn ketinggian kurang lebih 10 cm. tambahkan air dgn ketinggian 20 cm. masukkan rebusan daun selada yg direbus sampai menjadi bubur sbg media perkembang biakannya. Tambahkan pupuk kandang, Masukkan 5-7 sendok air selokan , karena pada umumnya sudah mengandung bibit infusoria terutama genangan yg berkabut. letakkan pada tempat yg tidak terkena sinar matahari langsung tetapi terbuka untuk supplay oksigen. setelah beberapa hari air akan mulai berkabut pertanda ifusoria sudah menyebar dan berkembang biak. pemberian pakan dilakukan dengan mengambil langsung air yg penuh dgn infusoria tersebut.

Dasar-dasar Penyuluhan Perikanan/Pertanian

Defenis
Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.
Penyuluhan Pertanian adalah Sistem Pemberda-yaan Petani dan Keluarganya Melalui Kegiatan Pembelajaran yang Bertujuan agar Para Petani dan Keluarganya Mampu secara Mandiri Mengorganisasikan Dirinya dan Masyarakatnya untuk Bisa Hidup Lebih Sejahtera. Petani harus diajak belajar bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada dilingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan
Penyuluh pertanian yang akan diterima petani
  • layak untuk dipercaya,
  • tahu persis situasi petani sehingga dapat menunjukkan permasalahan yang dihadapi sekaligus menunjukkan alternatif pemecahannya,
  • selalu ada jika dibutuhkan, dalam arti penyuluh pasti punya waktu untuk sasaran
  • penyuluh tidak sering ganti
Kemampuan yang harus dimiliki Penyuluh Pertanian
  • Kemampuan berkomunikasi
  • Sikap penyuluh: menghayati profesinya, menyukai masyarakat sasaran, yakin bahwa inovasi yang disampaikan telah teruji
  • Kemampuan penyuluh tentang: isi, fungsi, manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam inovasi; segala sesuatu yang masyarakat suka atau tidak suka
  • Kemampuan untuk mengetahui karakteristik sosial budaya wilayah dan sasarannya (bahasa, agama, kebiasaan, dll.)
Peran Penyuluh Pertanian
  • Sebagai fasilitator: orang yang memberikan fasilitas atau kemudahan
  • Sebagai mediator: orang yang menghubungkan lembaga pemerintah / lembaga penyuluhan dengan sasaran
  • Sebagai dinamisator: orang yang dapat menimbulkan (menjadikan) dinamis
SASARAN PENYULUHAN
  • Seseorang yang berperan sebagai partner penyuluh pertanian
  • Bukan sebagai obyek penyuluhan
  • Orientasi penyuluhan
Fungsi
  • Memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada petani tentang pengetahuan dan perkembngan pertanian
  • Membantu petani memperoleh pengetahuan yang lebih terperinci tentang cara memecahkan masalah-masalah pertanian
  • Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihan yng dianggap paling tepat
  • Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan kedepan
Tujuan
Agar pertnaian di Indonesia dapat berkembang serta dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Selain itu dapat menambah pengetahuan serta perubahan sikap yang lebih baik yang akan diambil petani untuk kedepannya.